Bersukur Bermakna Merepotkan Diri Seorang Hamba Dengan Hanyut Dalam Ibadah[1]
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : كَانَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ ، فَقُلْتُ لَهُ : لِمَ تَصْنَعُ هَذَا ، يَا رَسُولَ الله ، وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأخَّرَ ؟ قَالَ : (( أفَلاَ أكُونُ عَبْداً شَكُوراً! )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
وَعَنِ المُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ نَحْوُهُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat malam sampai kedua kakinya pecah-pecah, maka aku berkata kepadanya, ‘Kenapa engkau melakukan seperti ini, wahai Rasulullah? Padahal dosa-dosamu yang telah lalu dan akan datang telah diampuni.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur.’” (Muttafaqun ‘alaih). [HR. Bukhari, no. 4837 dan Muslim, no. 2820]
Memaknai hadit tersebut dapat ditarik dalam 3 kesimpulan utama yaitu:
Membiasakan Sholat Sunah Dengan Durasi Lebih Lama
Sholat adalah Ibadah Inti dengan kodisi paling dekat seorang hamba dengan Sang Pencipta sehingga, menjadi wajar sholat dikerjakan dengan sepenuhnya menghamba, membiasakan membaca setiap bacaan dengan pelan dan dipanjangkan, agar menemukan kehusyukan dengan setiap detiknya berkomunikasi kepada Allah SWT, namun cara ini dianjurkan saat sholat tidak berjamah, saat hanya seorang hamba berdua-duaan dengan Allah SWT Sang Pencipta.
Memahami situasi makmum ketika sholat berjamaah menjadi alasan kuat mengapa sholat berjamaah harus dikerjakan dengan waktu yang relative singkat, sebagai contoh, solat Jum’at dengan mayoritas jamaah adalah karyawan kantor yang menyempatkan waktu istirahat untuk sholat Jumat, maka Khotib dan Imam tidak dibenarkan khutbah dengan durasi 30 menit dan membaca surat panjang dalam sholat.
Bersukur Berbanding Lurus Dengan Repot
Orang yang tidak repot dalam hidupnya berarti dia kurang atau bahkan tidak bersukur. Cara bersyukur atas nikmat badan dengan mandi merawat diri. Bersukur atas nikmat sehat dengan menggunakan kesehatan untuk aktifitas yang bermanfaat untuk diri sendiri juga bermanfaat untuk masyarakat banyak. Bersukur atas nikmat keluarga lengkap, dengan bersama mereka mengisi waktu luang dengan saling memberi nasehat dan aktifitas positif. Jika difikir lebih cermat itu semua repot meninggalkan semua itu sama artinya dengan kurang bersukur. Demikian juga sholat malam yang dikerjakan Rasulullah sudah bukan lagi untuk meminta pahala serta pengampunan dosa namun menghanyutkan diri dengan sibuk berduaan dengan Allah dengan sholat malam.
Kaki Rasul Pecah- Pecah Karena Sholat Malam Yang Dirutinkan
Sebagian orang dalam membaca hadis ini, memaknai pecah-pecah dengan bengkak, ini kurang tepat bahkan salah, sebab kaki bengkak menimbulkan rasa sakit dan buka karen aktifitas yang dirutinkan, namun karena penyakit atau karena sengatan binatang, namun pecah-pecah itu disebabkan seringnya kaki digunakan bertumpu atau berdiri, memiliki tipe kulit yang kering dengan keadaan cuaca kering dan dingin keadaan ini tidak menimbulkan rasa sakit juga tidak menyebabkan gangguan berjalan jika kondisi ringan sampai sedang.
[1] Ringkasan Materi Kajian Ahad Pagi oleh Ust Nidaan Hasana di SD IT Bandongan 23 Pebruari 2025
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Melampaui Kartini: Perjuangan Perempuan Nusantara
Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia merayakan Hari Kartini. Tokoh bangsawan Jawa ini dikenal luas karena pemikirannya tentang emansipasi perempuan, terutama
Berbuat Baik Kepada Sesama Serta Peringatan Untuk Orang Yang Celaka
Berbuat Baik Kepada Sesama Surah Ali 'Imran ayat 134. Berikut adalah ayat lengkapnya: الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرّ
Tiga Ciri Sifat kerja Keras
Ulasan singkat tentang pekerja keras akan memberikan wawasan lebih untuk mengembangkan profile diri menjadi lebih baik. Bekerja keras harus diawali dengan niat yang baik dan Langkah yan


